Prasasti Kaligrafi, Ukuran Prasasti Peresmian, Jual Prasasti Marmer

Prasasti Kaligrafi - Model Prasasti Tulisan Arab mempunyai fungsi sebagai penanda telah dibuatnya sebuah gedung, proyek, kantor atau tempat - tempat peresmian - peresmian yang lainya.Selain dalam bentuk bahas indonesia atau bahasa resmi yang biasa nya digunakan, banyak bahasa yang bisa ditulis di sebuah media prasasti yaitu bahasa Inggris, prasasti juga bisa di buat dengan tulisan kaligrafi arab juga, seperti halnya prasasti salah satu pesanan customer kami di bawah ini sangat bagus sekali.Bahan yang digunakan dalam pembuatan prasasti sendiri menggunakan bahan batuan alam yaitu batu marmer dan batu granit, kami menggunakan batu unggulan dari kota marmernya sendiri yaitu Tulungagung campurdarat.Prasasti batu marmer di bawah ini memang banyak diminati para customer karena penelisan arab yang bagus ditambah bahan marmer nya sendiri memiliki ciri khas tersendiri yaitu serat - serat yang ada di batu tersebut yang menambah kesan elegan dan mewah tentunya. Ukuran Prasasti Peresmian - Pembuatan prasasti seperti contoh diatas menggunakan tekhnik pahat yang menggunakan alat manual yang dikerjakan oleh pengrajin kami, sudah handal dan profesional tentunya untuk membuatkan nya.Prasasti batu marmer ini dikerjakan kurang lebih 2 minggu dalam pemotongan bahan dan penulisan dalam penulisan media prasasti tersebut.Ukuran nya kami menyediakan berbagai ukuran yaitu 30x40cm, 40x60cm, 60x90cm dan permeter, sehingga jika anda ingin memesan ukuran rundom ataupun ukuran lainya kami bisa buatkan sesuai keinginan anda.Untuk pemesanan anda bisa langsung menghubungi kontak person kami di bawah ini atau bisa langsung ke Jln Kanigoro gg 04 no 35 Blumbang Campurdarat Tulungagung. Jl. Kanigoro Gg 4 No. 35, Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec.

Kedatangan Gubernur Sulsel di lokasi peresmian dijaga ketat sejumlah aparat kemananan TNI-Polri dan turut mengawal Kapolres Bone AKPB Try Handako, Dandim 14o7 Bone Kol. Inv. Budiman dan sejumlah pejabat OPD Pemkab Bone dan Forkopimda Bone. Dalam Sambutannya, Gubernur Sulsel mengapresiasi langkah Pemkab Bone yang telah membangun pusat hijau diperkotaan. “Ini karya besar yang dipersembahkan Pemkab Bone kepada Masyarakat Bone. Mudah-Mudahan ini bisa membanggakan, dan alun-alun ini dapat menjadi berkah di masa pandemi Covid-19,” Kata Mantan Bupati Bantaeng Dua periode ini. Watampone Green Epicentrum merupakan salah satu ikon baru Bone, yang dibangun di atas lahan kurang lebih, 1,4 hektar dengan biaya pembangunan senilai Rp 6,7 miliar lebih oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukinan, dan Pertanahan Kab Bone di APBD tahun 2020 yang dikerjakan oleh rekanan kontraktor lokak Bone yakni PT Hamdalah Perkasa Abadi. RTH Watampone Green Epicentrum berada di tengah kota Bone yakni di eks Lapangan Sepak Bola Persibo, Jalan Jend. Sudirman, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Taman hijau tersebut dibangun dengan menyediakan fasilitas olahrga, wahana bermain anak, jogging track dan perpustakaan umum. Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel turut melakukan pelatakan batu pertama Pembangunan Perpustakaan Umu Dua Lantai yang dilaksnakan oleh Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Bone dengan total anggaran Rp 9 miliar lebih yang akan dibangun tahun ini. Selanjutnya dilokasi yang sama, Nurdin Abdullah juga melakukan penyerahansecara simbolis Mobil Ski Lift dari CSR Bank Sulsel ke Pemkab Bone.

 Prasasti Kaligrafi, Ukuran Prasasti Peresmian, Jual Prasasti Marmer Di Malang

 Prasasti Kaligrafi, Ukuran Prasasti Peresmian, Jual Prasasti Marmer Di Malang

Dalam Prasasti Biluluk ini berisikan tentang peraturan yang berhubungan erat dengan sumber dari air asin. Sumber air asin ini menjadi kekayaan yang sangat berharga bagi penduduk Majapahit untuk membuat garam, sehingga sangat dibutuhkan peraturan yang sangat ketat. Prasasti Canggu merupakan sebuah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Hayam Wuruk dan saat ini prasasti tersebut berfungsi sebagai sumber sejarah dari Kerajaan Majapahit. Isi dari prasasti ini menjelaskan sebuah kisah mengenai aturan yang diterapkan di berbagai perlintasan yang ada di sungai Bengawan Solo dan juga sungai Brantas, sekarang sungai tersebut menjadi perlintasan orang, hewan ternak, transportasi dan masih banyak lagi. Prasasti Karang Bogem merupakan salah satu sumber sejarah dari Kerajaan Majapahit yang didalamnya terdapat tulisan tahun 1387 M yang dibuat 2 tahun sebelum wafatnya Hayam Wuruk. Raja yang menerbitkan prasasti ini yaitu Batara Parameswara Pamotan Wijayarajasa Dyah Kudamerta, merupakan raja yang berasal dari Kedaton Wetan yang gugur di tahun 1388 M. Isi dari Prasasti ini membahas tentang peresmian dari wilayah perikanan yang terletak di desa Karang Bogem.

Prasasti Marathi Manuk merupakan sumber sejarah dari Kerajaan Majapahit yang dijumpai di kawasan dari Kabupaten Mojokerto. Dalam prasasti ini membahas tentang sengketa tanah yang terjadi saat itu. Konon kala itu, terdapat sebuah permasalahan yang berhubungan dengan persengketaan tanah yang terjadi antara dua belah pihak, dan kemudian ditemukan solusi yang ditetapkan oleh hakim pemerintah kala itu, yang tentu paham terhadap kitab dan juga hukum adat yang ada. Prasasti Katiden merupakan sumber sejarah dari Kerajaan Majapahit, yang diterbitkan ketika Majapahit diperintah oleh Wikramawarddhana. Pada prasasti tersebut terdapat tulisan angka 1392 M dan didalamnya membahas tentang wilayah rakyat yang tinggal di desa Katiden yang terdiri dari 11 desa. Pemberian perlakuan khusus ini disebabkan oleh tugas yang sulit dari penduduk desa Katiden untuk melindungi dan juga memelihara hutan Imperata di kawasan Gunung Lejar. Dalam Prasasti ini berbicara tentang M. Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok yang memberikan mengenai tanah di wilayah Alasantan untuk digunakan pada tanggal 6 September 939 M karena Sima dimiliki oleh Rakryan Kabayan. Prasasti Wurare menjadi peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit yang mana didalamnya berisikan tentang penggabungan antara Jenggala dengan Panjalu dan juga pensucian patung. Dalam Prasasti ini menyatakan bahwa pada tanggal 21 September 1289, Raja Sri Jnanasiwabajra berhasil menyatukan kembali Jenggala dengan Panjalu serta memesan patung Mahaksobhya di Wurare. Istilah raja adalah Kertanegara setelah dikonfirmasi sebagai Jina atau Buddha Dharma.

 Prasasti Kaligrafi, Ukuran Prasasti Peresmian, Jual Prasasti Marmer Di Malang

Lebih jelasnya, dalam Prasasti Kudadu ini menceritakan mengenai bantuan yang diberikan oleh Rama Kudadu terhadap Raden Wijaya. Saat itu, Raden Wijaya melarikan diri dari wilayah Jayakatwang. Setelah Raden Wijaya menjadi raja Majapahit, ia memberikan hadiah kepada penduduk dan juga kepala desa Kudadu dalam bentuk tanah Sima. Prasasti Sukamerta dan juga Balawi merupakan sebuah prasasti yang berisikan tentang kisah dari Raden Wijaya yang menikah dengan empat putri yang berasal dari Kertanegara. Keempat putri yang berasal dari Kertanegara tersebut yaitu antara lain Sri Paduka Parameswari, Sri Paduka Mahadewi, Sri Paduka Jayendra Dewi, dan juga Sri Paduka Rajapatni. Tidak hanya bercerita mengenai kisah dari pernikahan yang dilakukan oleh Raden Wijaya saja, namun prasasti ini juga menceritakan tentang putra dari Raden Wijaya bernama Jayanegara, yang dinobatkan sebagai raja muda di kota Daha. Prasasti Biluluk merupakan salah satu prasasti yang menjadi sumber sejarah dari Kerajaan Majapahit. Terdapat tiga prasasti Biluluk yang ditemukan pada tahun yang berbeda-beda.

Info pemesanan lebih lanjut dan cepat, silahkan hubungi kami, 
NO. HP: 085854292200 - 082245986060
https://wa.me/6285854292200 
https://wa.me/6282245986060
Lokasi: Jl. Kanigoro No.40A, Campurjanggrang, Campurdarat, Kec. Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66272

TAG: PRODUK PRASASTI DAN NAMEBOARD